Fakta Menarik Hubungan Kota Lamongan dengan Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk


Masih ingat sinopsis Film Tenggelamnya kapal Van Der Wijk atau Novel yang di tuliskan buya hamka???
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adalah film drama romantis Indonesia tahun 2013 yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh Ram Soraya. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Buya Hamka. Memiliki sebuah fakta yang unik.

Taukah kamu jika Di kota lamongan terdapat sebuah monumen  Tenggelamnya kapal Van Der Wijk tepatnya di  Desa Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan
Monumen ini berdiri atas sebuah tragedi yang terjadi pada tahun 1936 tepat nya di perairan lamongan yaitu tenggelam nya kapal van der wijk.

Seperti kita tau bersama jika pada film dan novel juga menceritakan jika  Tenggelamnya kapal Van Der Wijk terjadi pada saat perjalanan dari surabaya. dan hal itu memang benar terjadi, Kapal Van Der Wijk  berangkat dari Bali dan transit di surabaya lalu melanjutkan perjalanan namun na'as kapal tersebut tenggelam di perairan lamongan.

Lalu apakah kisah Zainudin dan hayati bukan lah fiksi? hanya penulis yang tau akan hal itu. tapi yang pasti kisah tenggelamnya kapal tersebut memang benar terjadi. 

Monumen ini bisa kapan saja Anda kunjungi, karena memang terbuka untuk umum. Untuk mengunjunginya pun tidak dikenakan biaya alias gratis. Lokasinya di area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong, sekitar 15 km sebelah timur Tuban, atau sekitar 84 km sebelah barat kota surabaya.Meskipun terlihat sepi dari pengunjung, monumen ini layak Anda kunjungi, terutama jika Anda pencinta wisata sejarah atau jika Anda ingin tahu sejarah yang menginspirasi Hamka menulis novel.