Kasih Sayang Seorang Ayah kepada anaknya

   
Ayahku adalah sosok laki-laki yang tegas dalam membina rumah tangga,kasih sayang seorang ayah begitu besar untuk anak-anaknya meski aku tidak menyadari itu.
  Meski ayah tidak mengandung tapi darah yang mengalir ada dalam diri kita,terkadang kita menyangka ayah kita adalah sosok tegar dan tak pernah menangis. Sosok yang tidak pernah bersedih bahkan tak mungkin bersedih. Tapi apakah memang benar seperti itu?
  Semasa kecil, ibukulah yang lebih sering menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian, walau beliau tak bertanya langsung kepadaku karena saking letihnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku. 

Saat aku sakit demam, ayah membentakku “Sudah diberitahu, Jangan minum es!” Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis didepan ibu. 

Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang risau dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku. 
  Disaat aku merengek memerlukan ini – itu, untuk keperluan sekolahku, ayah hanya mengerutkan dahi, tanpa menolak, beliau memenuhinya, dan cuma berpikir, kemana aku harus mencari uang tambahan, padahal bisa untuk makan setiap hari saja sudah bersyukur dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjam. 

Saat aku berjaya. Ayahku adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukku. Ayahlah yang mengabari sanak saudara, ”anakku sekarang sukses.” Walau kadang aku cuma bisa membelikan baju koko itu pun cuma setahun sekali di saat lebaran. Ayah akan tersenyum dengan bangga. 

Dalam sujudnya ayah juga tidak kalah dengan doanya ibu, cuma bedanya ayah simpan doa itu dalam hatinya. Sampai ketika nanti aku menemukan jodohku.

Dan akhirnya, saat ayah melihatku duduk diatas pelaminan bersama pasanganku, ayahpun tersenyum bahagia. Lantas pernahkah aku memergoki, bahwa ayah sempat pergi ke belakang dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat bahagia. Dan beliau pun berdoa, “Ya Alloh, tugasku telah selesai dengan baik. Bahagiakanlah putra putri kecilku yang manis bersama pasangannya. 

”pesan ibu kepadaku tentang ayahku"

Anakku.. 

Memang ayahmu tidak mengandungmu,
tapi darahnya mengalir di darahmu, namanya melekat dinamamu …
Memang ayahmu tak melahirkanmu,
Memang ayahmu tak menyusuimu,
tapi dari keringatnyalah setiap tetesan yang menjadi air susumu … 

Nak.. 

Ayahmu memang tak menjagaimu setiap saat,
tapi tahukah kamu dalam do’anya selalu ada namamu disebutnya …
Tangisan ayahmu mungkin tak pernah kamu dengar karena ayahmu ingin terlihat kuat agar kamu tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya ketika kamu merasa tak aman… 

Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan seerat ibu, karena kecintaanya ayahmu takut tak sanggup melepaskanmu…
Ayahmu ingin kamu mandiri, agar ketika kami tiada kamu sanggup menghadapi semua sendiri.. 

Ibu hanya ingin kamu tahu nak..
bahwa…
Cinta ayahmu kepadamu sama besarnya dengan cinta ibu ke kamu..
Anakku…
Jadi didirinya juga terdapat surga bagimu… Maka hormati dan sayangi ayahmu dan jangan pernah sia-siakan kasih sayangnya.kelak suatu saat kamu juga akan merasakan menjadi seorang ayah untuk anak-anakmu.

     "Itulah kasih sayang seorang ayah kepada anaknya" 
Semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca